Friday, April 2, 2010

Sejarah Musik Di Dunia

SEJARAH MUSIK DI DUNIA
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Sejarah musik klasik Barat
Zaman Pertengahan
(476 – 1450)
Zaman Renaisans
(1450 – 1600)
Zaman Barok
(1600 – 1750)
Zaman Klasik
(1740 – 1830)
Zaman Romantik
(1815 – 1910)
Abad ke-20
(1900 – 2000)
Abad ke-21
(2001 – sekarang)


A. SEJARAH MUSIK SEBELUM MASEHI
Sejak abad sebelum masehi telah tumbuh sebagai suatu kebutuhan batin
Music Instrument
dalam kehidupan manusia. Orang yang memulai peduli terhadap musik adalah “Jubal”.
Pada periode sebelum masehi ini, musik masih sangat sederhana dan tidak ada yang berupaya mengabadikannya., sehingga sulit untuk dikaji lebih jauh.Oleh sebab itu perkembangan musik sebelum masehi., sementara ini tidak dibahas lebih jauh.

Blog Entry SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA
for everyone
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.


Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi

Hiburan Berdasarkan Alkitab, manusia sudah mengenal alat musik pada generasi ke-lima setelah manusia pertama (Adam). Yubal anak Lamekh "dialah yang menjadi bapak semua orang yang memainkan kecapi dan suling" (Kejadian 4:21), dialah penemu musik. Di kemudian hari musik digunakan dalam ibadah Bait Suci, sebelumnya terbatas penggunaannya dalam kehidupan sekular mereka.
Berdasarkan para ahli purbakala, mereka telah menemukan disebuah goa di Blaubeuren–Jerman, alat musik tertua, berupa suling yg dibuat dari tulang angsa, berdasarkan penelitian mereka usia suling ini sudah encapai 350.000 th usianya. Dan telah terbuktikan juga, bahwa 3.000 th sebelum Masehi di Mesopotamien maupun di Mesir mereka telah memainkan berbagai macam alat musik seperti harfa, gendrang maupun suling.

Musik itu kaitannya erat sekali dgn matematika oleh sebab itulah Pythagoras 560 – 480 SM adalah orang yg pertama yg menemukan tangga nada Oktave seperti yg kita kenal sekarang ini. Dan di th 1.026 sM Guideo d’Arezzo yg pertama kalinya memperkenalkan notasi musik "do re me fa sol la” kepada kita.

Antonio Stradivari kemungkinan dilahirkan pada th 1644 in Cremona – Italy, ia adalah murid dari seorang pembuat biola jenius Maestro Nicola Amati. Dan pada saat ini mungkin hanya biola dari Giuseppe Guarneri saja bisa memiliki suara biola seindah dari biola Stradivari.

Selama masa hidupnya Stradivari hanya membuat sekitar 1.100 biola, dan pada saat ini masih tersisa sekitar 200 yg diakui keasliannya sebagai original dari Stradivari. Rahasia membuat biola Stradivari itu tidak diturunkan kepada siapapun juga, sehingga meski sudah dicari dengan alat yg paling canggih sekalipun pun juga, formula lem untuk melapis kayu yang sudah diproses khusus untuk membuat biola ajaib Antonio Stradivari s/d detik masih juga belum juga tersingkap.

Walaupun demikian seorang ilmuwan Mr. Joseph Nagyvary dari A&M University Texas sesumbar bahwa ia telah memiliki rsep sehingga ia mampu membuat biola yg memiliki kualitas suara yg sama seperti biolanya Stradivari. Hal ini telah dibuktikan olehnya pada bln Feb yg lampau pada saat pertemuan dari American Chemical Society, dimana seorang pemain Biola kondang Zina Schiff, memainkan biola secara bergantian, biola dari Stradivari dan biola “Nagyvary”, ternyata mereka tidak bisa membedakan lagi, biola yg mana, biola stradivari dan biola yg mana biola Nagyvary. Nagyvary bisa memproduksi biola yg sama seperti biola dari Stradivari hanya dgn harga US$ 10.000 sedangkan biola Stradivari yg aslinya baru bisa didapatkan dgn nilai jutaan US$.

PIANO DAN KIBOR
Instrumen kibor ini sudah ada sejak zaman kuno. Tidak jelas awalnya yang tepat. Dalam tangga nada Barat yang disebut diatonis, tonal terbagi dalam 12 nada. Ada nada penuh dan ada nada semi-tone. Pada instrumen kibor kedua kelompok nada ini biasa dibedakan dengan kunci berwarna terang dan untuk semi-tone. Susunan deret kunci yang chromatic (mencakup 12 nada) muncul di Eropa pada abad ke-14.

Pada abad 15 diciptakan instrumen musik berdawai dengan dibunyikan melalui petikan, munculah harpsichord. Harpsichord ini terus berkembang pada abad ke-17 dan ke-18. Suatu teknik membunyikan dawai kembali dikembangkan dengan alat pukul kecil yang bekerja. Akibatnya pukulan pada bilah kunci bisa dilakukan pelan dan keras.

Pelan dalam bahasa Italia adalah “Piano” dan keras adalah “Forte”. Instrumen inovasi baru itu sangat populer karena volume nada bisa diatur dengan keras lemahnya memanipulasi papan kunci. Nama alat itu pun menjadi Pianoforte. Lama kelamaan diringkas menjadi “Piano”. Piano pertama diciptakan oleh Batolomeo Christofori.

Instrumen kibor ini yang memungkinkan berkembangnya musik barat dengan spektrum harmoni yang bisa dikatakan tidak tertandingi oleh aliran musik lain di bumi ini. Komposisi orkes simponi berasal dari kemampuan piano menghasilkan nada-nada harmonik.

Kibor elektronik baru muncul pada abad ke-20. Dipasarkan pertama kali oleh Laurens Hammond di Amerika Serikat 1935. Sejak itu mulai berkembang instrumen yang sekarang ini menjadi rajanya alat musik. Suara orkes simponi pun dengan puluhan instrumen bisa dihasilkan oleh satu kibor saja.

Sedangkan rekaman musik pertama dilakukan oleh Thomas Alva Edison di th 1877, lagu pertama yg direkam olehnya adalah “Marry had a little Lamb


B. SEJARAH MUSIK AWAL MASEHI
Musik periode awal masehi  ( 0 – 1000 ).
Musik pada periode ini umumnya merupakan musik kultur untuk pemujaan terhadap Tuhan. Diantara yang lebih dikenal adalah musik “ Gregorian” (yaitu musik vocal satu suara). Musik gregorian ditokohi oleh Gregorius.
Pada periode ini instrumen orgel pertama kali ditemukan dan dibuat oleh Harun Al Rasyid, sehingga dengan adanya alat ini memacu pertumbuhan musik paduan suara palifoni dan organum.
Tokoh tokoh musik periode ini antara lain :
Ambrosius (397).
Gregorius.
Harun Al Rasyid.

C. SEJARAK MUSIK POLIFONI Era Baru (1600-1725)
à Musik yang arahnya berlawanan (bermelodi banyak) sehingga nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), lalu lahirlah kontrapun (counter point = Kontra punt)
- Perintis = Komponis Giovani Perluigi da Palestina (1515 – 1594)
- Johan Sebastian bach (1685 – 1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi. Karena disusun seperti matematika. Hamper semua komponis era baru (1600 – 1725) menyusun dengan teknik kontrapun, missal George Frederic Handle (Inggris), Jean Remeau (Perancis), Correlio (Italia), dll.
- Papa Yakoh = lagu rakyat dengan gaya polifoni
Pada awalnya orang menyusun dengan kontrapun terikat / Strict Counterpoint, namun kemudian mendapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas / Free Counterpoint

D. SEJARAH MUSIK RENAISSANCE

Musik era renaissance adalah musik diantara tahun 1400 sampai tahun 1600. Musik pada era ini disebut-sebut sebagai era yang sangat lemah dalam sejarah musik. Di era renaissance, vocal range dalam musik meningkat tajam. Hal ini menyebabkan kontras yang cukup besar dalam dunia musik. Karakteristik musik era renaissance adalah modal, yang juga merupakan lawan dari tonal. Namun, pada akhir era Renaissance, modal mulai tidak digunakan karena penggunaan root motions ke 5. Pada akhir era renaissance, modal pun berkembang menjadi tonal.

Genre musik pada era ini sangatlah bervariasi. Genre yang sangat terkenal adalah mass, motet, madrigal spirituale, dan juga laude. Musik sekuler juga memainkan lagu dari satu ataupun banyak suara seperti frottola, chanson, dan madrigal. Genre musik vocal sekuler adalah madrigal, frottola, caccia, chanson, rondeau, virelai, begerette, ballade, musque mesuree, canzonetta, villancico, villanelle, villotta, dan juga lute song. Selain itu, masih ada juga genre-genre seperti toccata, prelude, ricercar, canzone, intabulation, basse dance, pavane, galliard, allemande, dan courante yang membuat musik era renaissance menjadi lebih semarak dan meriah. Pada akhir era renaissance, juga terdapat banyak lagu opera seperti monody, madrigal comedy, dan juga intermedio.

Instrumen musik yang digunakan pada era ini sangatlah bervariasi dan beberapa masih dipakai hingga saat ini. Secara garis besar, instrument musik pada era renaissance dapat dibagi menjadi brass, strings, perkusi, dan woodwind. Instrumen brass yang terkenal adalah slide trumpet, cornett, trumpet, dan sackbut. Alat musik string yang terkenal adalah viol, lyre, irish harp, dan hurdy gurdy. Alat musik perkusi yang terkenal adalah tamborin dan jew’s harp, yang sangat terkenal untuk melamar kekasih mereka pada era renaissance. Lalu alat musik woodwind atau alat musik tiup dari kayu yang terkenal adalah shawm, read pipe, hornpipe, bagpipe, panpipe, transverse flute, dan recorder. Bahkan recorder masih diajarkan di sekolah dasar hingga saat ini.

Era renaissance juga melahirkan composer-composer kenamaan eropa. Pada masa awal renaissance, ada composer ternama seperti Leonel Power, John Durstable, Giles Binchois, dan Guillaume Dufay. Nama-nama seperti Pierre de La Rue, Antoine de Fevin, Antonius Divitis, dan Cipriano de Rore dapat anda temukan di masa pertengahan renaissance. Lalu masih ada juga nama Johannes de Fossa, William Byrd, Tomas Luis de Victoria, Philippe Rogier, dan Carlo Gesualdo yang Berjaya di akhir era renaissance. Masih banyak lagi composer-composer kenamaan yang membuat era renaissance yang meskipun dikenal kurang produktif, namun berhasil membuat era tersebut menjadi awal dari musik modern yang sangat terkenal. Musik-musik era renaissance meskipun sangat kurang dalam hal kuantitasnya, namun sangat bagus dalam hal kualitasnya.

E. SEJARAH MUSIK GREGORIAN

Kidung Gregorian terutama digubah, dikodifikasi, dan diberi notasi di wilayah-wilayah Eropa Barat dan Eropa Tengah yang dikuasai Bangsa Frank pada abad ke-9 dan ke-10, dengan penambahan-penambahan dan penyuntingan-penyuntingan di kemudian hari, tetapi naskah-naskah dan banyak dari melodi-melodinya jauh berasal dari beberapa abad sebelumnya. Meskipun banyak orang meyakini bahwa Paus Gregorius Agung sendiri yang menciptakan kidung Gregorian, para sarjana kini percaya bahwa kidung tersebut membawa-bawa nama paus itu sejak sintesis Karolingian yang terjadi di kemudian hari antara kidung Romawi dan Kidung Gallika, dan pada masa itu mencatut nama Gregorius I merupakan 'trik pemasaran' untuk memberi kesan adanya inspirasi suci sehingga dapat menghasilkan satu protokol liturgis yang akan digunakan di seluruh kekaisaran. Satu kekaisaran, satu Gereja, satu Kidung - kesan kesatuan merupakan isu pokok pada era Karolingian.
Selama abad-abad berikutnya kidung Gregorian tetap menempati jantung musik Gereja, di mana ia menumbuhkan berbagai cabang dalam arti bahwa praktek-praktek performansi yang baru bermunculan di mana musik baru dalam naskah yang baru diperkenalkan atau pun kidung-kidung yang sudah ada diberi tambahan dengan cara menyusunnya menjadi Organum. Bahkan musik polifonik yang muncul dari kidung-kidung kuna nan luhur dalam Organa oleh Leonin dan Perotin di Paris (1160-1240) berakhir dengan kidung monofonik dan dalam tradisi-tradisi di kemudian hari gaya-gaya komposisi baru dipraktekkan dalam jukstaposisi (atau ko-habitasi) dengan kidung monofonik. Praktek ini berlanjut sampai ke masa hidup Francois Couperin, yang misa-misa organnya dimaksudkan untuk dinyanyikan silih berganti dengan kidung homofonik. Meskipun hampir tidak digunakan lagi sesudah periode Baroque, kidung mengalami kebangkitan kembali pada abad ke-19 dalam Gereja Katolik Roma dan sayap Anglo-Katolik dari Komuni Anglikan.
Kidung Gregorian adalah pusat tradisi kidung Barat, semacam kidung liturgis monofonik dari Kekristenan Barat yang mengiringi perayaan misa dan ibadat-ibadat ritual lainnya. Kumpulan besar kidung ini adalah musik tertua yang dikenal karena merupakan kumpulan kidung pertama yang diberi notasi pada abad ke-10. Secara umum, kidung-kidung Gregorian dipelajari melalui metode viva voce, yakni dengan mengulangi contoh secara lisan, yang memerlukan pengalaman bertahun-tahun lamanya di Schola Cantorum. Kidung Gregorian bersumber dari kehidupan monastik, di mana menyanyikan 'Ibadat Suci' sembilan kali sehari pada waktu-waktu tertentu dijumjung tinggi seturut Peraturan Santo Benediktus. Melagukan ayat-ayat mazmur mendominasi sebagian besar dari rutinitas hidup dalam komunitas monastik, sementara sebuah kelompok kecil dan para solois menyanyikan kidung-kidung. Dlam sejarahnya yang panjang, kidung Gregorian telah mengalami banyak perubahan dan perbaikan sedikit demi sedikit.



F. SEJARAH MUSIK KLASIK Sejak Musik Gregorian (S90)

- Musik klasik dimulai dengan penemuan notasi Gregorian tahun s90 oleh Paus Agung Gregory, berupa balok not dengan empat garis, namun notasi belum ada hitungannya/ iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi), sifat lagu masih sebagai lagu tunggal (monofoni). Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu Gereja dengan notasi Gregorian tersebut.
- Sebelum tahun s90 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan terutlulis yang dapat dibaca.
Musik Organum (1150-1400)
- Organum = menyanyi dengan nada yang sama, nada atas dinyanyikan oleh wanita / anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Sehingga terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita / anak-anak) dan suara rendah (laki-laki)
2. Musik Diafoni (1400-1600)
- Musik Diafoni
a. Dia (=Dua)
b. Foni (=Suara)


G. SEJARAH MUSIK PERIODE ZAMAN ROMANTIK
Zaman Romantik dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an sampai dengan dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Klasik dan sebelum Zaman Modern.
Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, walaupun pembatasan zaman yang digunakan dalam musikologi sekarang sangat berbeda dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain (yaitu 1780-an sampai dengan 1840-an).
Beberapa komponis dari zaman ini adalah Franz Schubert, Johann Strauss, Sr., Felix Mendelssohn, Frédéric Chopin, Robert Schumann, Richard Wagner, Giuseppe Verdi, Hector Berlioz, dan Johannes Brahms.

Artikel bertopik musik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Era Kuno (Antiquity) (- 500)
Musik Barat Awal terbentuk oleh tiga komponen budaya meliputi
tradisi-tradisi yang tidak sepenuhnya Eropa: Pertama, Timur Tengah
dan Mesir Kuno (daerah Mesopotamia di sekitar sungai Tigris dan
Euphrate yang didiami suku-suku bangsa Sumeria, Babylonia, dan
Assyria) meninggalkan artefak gambar-gambar instrumen musik yang
sudah lengkap (idiofon, aerofon, kordofon, dan membranofon) untuk
memainkan himne yang diukir pada batu tahun 800 SM. Lima ratus tahun
kemudian Bangsa Mesir melakukan hal yang sama, sedangkan bangsa
Yahudi tercatat sejak tahun 2000 SM dan didokumentasikan dalam Kitab
Perjanjian Lama yang lebih berkembang karena kemudian diadobsi dan
diadaptasikan dalam liturgi agama Kristen kemudian. Tradisi peribadatan
Yahudi di synagoge (kuil) berupa gaya menyanyi silabis dan melismatis
hingga kini tetap digunakan di seluruh dunia.
Kedua, Yunani Kuno, merupakan budaya yang paling
berpengaruh pada perkembangan musik di Barat melalui bangsa Romawi
yang menaklukkan mereka tetapi sekaligus banyak mengadobsi
budayanya. Sejarah Yunani baru mulai sekitar tahun 1000 SM tetapi
segera mempengaruhi bangsa-bangsa sekitarnya. Dua dewa yang paling
dipuja bangsa Yunani Kuno adalah Apollo dan Dionysus—kelak menjadi
prototipe dua kutub aliran estetika yang saling berlawanan yakni klasik
dan romantik. Pemuja Apollo, memainkan instrumen musik berdawai
kithara sejenis lyre adalah kaum yang berwatak objektif terhadap
ekspresi, sederhana, dan jernih. Sebaliknya pengikut Dionysus suka
memainkan instrumen tiup aulos, bersifat subjektif, emosional, dan
berhawa nafsu besar. Doktrin etos seperti yang dijelaskan filsuf Plato dan
Aristoteles meyakini bahwa musik memberikan efek langsung pada
perilaku seseorang yang mendengarkannya. Akibatnya, sistem sosial dan
politik menjadi belit-membelit dengan musik, pendidikan berfokus pada
musik dan olahraga senam (musica dan gymnastica), bahkan untuk
membentuk tatanan fundamental masyarakat dilakukan rasionalisasi
musik seperti: penalaan nada, memilih instrumen musik, mencipta modus
dan ritme-ritme. Ahli matematik Pythagoras menjadi orang pertama yang
meneliti perbandingan-perbandingan getaran dawai dan menetapkan
urutan nada-nada yang hingga kini menjadi dasar sistem musik diatonik.
Ketiga, Romawi Kuno, bilamana budaya musikal wilayah
Mediterania timur dicangkok-kan ke dalam wilayah Mediterania barat oleh
kembalinya serdadu-serdau Romawi, maka modifikasi dengan berbagai
selera dan tradisi-tradisi lokal yang ada tak bisa dihindarkan. Modifikasi
nyatanya bahkan hanya lebih menyederhanakan saja dari model-model
yang diadobsi. Tangga nada diatonik (tujuh nada) dijadikan standar
menggantikan struktur-struktur kromatik dan enharmonik dari sistem
musik Yunani. Romawi tidak memiliki kekayaan warisan musikal berupa:
teori akustik, konsep modus, pengelompokan ritme, organologi instrumen
musik, sistem notasi yang meliputi pitch dan durasi, dan banyak repertoar
berupa melodi-melodi yang digunakan untuk contoh-contoh pada
komposisi selanjutnya.


H. SEJARAH MUSIK Era Barok (1600-1750) dan Rococo
Periode waktu musik Barok yang juga dikenal sebagai awal suatu
masa paling dramatik dalam sejarah musik, dikatakan sebagai mulainya
era tonal, tetapi totalitas musik yang menggunakan tangga nada diatonik
sebenarnya berlangsung hingga pada awal abad ke-20, selebihnya musik
modern mulai banyak yang meninggalkan sistem diatonik itu. Sekalipun
kata Perancis Baroque; Inggris/Jerman: Barock; Italy: Barocco—semua
menunjuk pada kata sifat ’bizaree’ (aneh, ajaib, dan ganjil)—pada
mulanya berkonotasi buruk, digunakan untuk tujuan menghina,
merendahkan, dan abnormal; tetapi definisinya semakin menjadi positif,
agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit kuat dalam seni. Spirit
itu diperlukan untuk mengembangkan kekayaan musikal dan
menumbuhkan dengan cepat teknik-teknik yang diperlukan. Dua gaya
musik yang terpenting adalah gaya antik (prima prattica, stile antico) dan
(sconda prattica, stile moderno) yang lebih teatrikal daripada yang
pertama. Periode pertama era Barok sebagai awal ditandai dengan
penerapan unsur dramatik pada musik terutama pada operan dan
oratorio, tetapi juga pada musik instrumental dengan menambahkan
unsur-unsur dinamik seperti forte-piano (keras-lembut).
Di Italy ada komposer-komposer antara lain Giulio Caccini,
Jacopo Peri, Claudio Monteverdi, dan Pietro Francesco
Cavalli; di Perancis ialah Jean Baptiste Lully; dan di Jerman Heinrich
Schütz. Periode kedua ditandai oleh adanya unsur keseimbangan
harmonik dan polifonik pada komposisi-komposisi Barok yang dilakukan
oleh para komposer Italy Arcangelo Corelli, Antonio Vivaldi, Allesandro
Scarlatti, dan Domenico Scarlatti; Inggris Henry Purcell, komposer
Perancis Francois Couperin, Jerman Johann Sebastian Bach, dan
George Frideric Handel. Musik Barok menyumbang bagi kesempurnaan
sistem musik Barat dengan sistem tonalitas yang berbasis perkuncian,
memformulasikan nada-nada menjadi akord-akord, interrelasi melodi dan
akord dalam tangga nada mayor atau minor—menjadikan musik diatonik
bisa diterima mendunia. Dua gaya musikal yang sangat berbeda dari
Renaisans adalah gaya musik concertato dan basso continuo.
Gaya pertama menerapkan teknik kontras, kombinasi, dan
alternasi antara solo dan iringan; sedangkan yang kedua teknik
menggarap iringan musik berbasis nada-nada bas (nada paling bawah).
Dua gaya itu banyak digunakan dalam komposisi instrumental yang
menjadikan era ini merupakan masa gemilang musik instrumental seperti
jenis musik ”sonata” dan ”concerto”. Pusat-pusat musik Barok dan para
komposernya adalah Italia, Perancis, Inggris, dan Jerman; semua
menghasilkan beraneka ragam repertoar musik vokal dan instrumental
seperti sinfonia, overture, opera, sonata da chiesa, dan sonata da
camera. Musik hiburan (entertainment music) secara bertahap mulai
berkembang baik secara kualitas maupun kuantitasnya dan memperkaya
musik gereja yang sudah ada. Mulai tahun 1700 beberapa bentuk musik
berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan
concerto grosso.
Periode Barok dan Rakoko
Pada sekitar tahun 1600 sampai 1750, berkembang jenis musik barok dan rokoko. Istilah ini didapat dari dunia seni rupa dan arsitektur yang sedang berkembang pula pada saat itu. Musik barok banyak memakai nada-nada penghias (ornament). Dalam penampilan musik barok pun terdapat banyak pembedaan dinamik antara bagian keras (forte) dan lembut (piano).

Sumber: Moh. Muttaqim Kustap, Seni Musik Klasik Jilid 1
Kunjungi saya di www.abrakreatif.blogspot.com


I. SEJARAH MUSIK ZAMAN MODERN (1900 - sekarang)

Musik pada Zaman ini tidak mengakui adanay hokum-hukum dan peraturan-peraturan, karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan dibidang teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.

Komponis-komponis pada Zaman Modern :

1. Claude Achille Debussy dari Prancis
2. Bella Bartok dari Honggaria.
3. Maurice Ravel dari Prancis.
4. Igor Fedorovinsky dari Rusia
5.Edward Benyamin Britten dari Inggris.

1 comment:

  1. thx bacaannya gan.. artikelnya informatif dan simple..
    boleh minta referensinya, gan? :D

    ReplyDelete

KNKT Ungkap Fakta Baru, Misteri Jatuhnya Lion Air JT610

KNKT Ungkap Fakta Baru, Misteri Jatuhnya Lion Air JT610 Artikel ini telah tayang di  serambinews.com  dengan judul KNKT Ungkap Fakta Bar...